Tahu Kota Barus? Kota Pertama yang Menjadi Gerbang Masuknya Islam di Indonesia
Kota Barus mungkin masih asing bagi sebagian besar orang Indonesia, namun siapa sangka bahwa kota tua yang terletak di pesisir Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara ini merupakan tempat sejarah penting dalam penyebaran agama Islam di Indonesia. Barus menjadi gerbang masuknya Islam ke Indonesia sebelum penyebaran agama oleh Wali Songo di Jawa pada abad ke-14.
Sejarah mencatat bahwa Barus telah memiliki komunitas Muslim sejak abad ke-7 Masehi, yang dibuktikan dengan adanya makam tua di kompleks pemakaman Mahligai. Di batu nisannya tertulis Syekh Rukunuddin wafat tahun 672 Masehi atau 48 Hijriyah, hal ini menunjukkan bahwa Islam sudah hadir di Barus pada masa itu.
Barus juga menjadi pusat perdagangan yang ramai pada abad ke-7, terutama dalam perdagangan rempah-rempah dan kapur barus. Pedagang-pedagang Arab mulai menjejakkan kakinya di pelabuhan Barus pada akhir abad ke-7, dan dari Baruslah penyebaran Islam terus berlanjut hingga ke berbagai pulau di Nusantara.
Tak hanya memiliki nilai sejarah yang penting, Barus juga menyimpan banyak peninggalan dan benda-benda kuno bersejarah seperti perhiasan, mata uang dari emas dan perak, prasasti, dan fragmen arca. Selain itu, terdapat pula makam para auliya dan ulama penebar Islam di Indonesia abad ke-7 silam, seperti Makam Papan Tinggi, Makam Mahligai, Makam Syekh Mahdun, Makam Syekh Ibrahim Syah, Makam Tuan Ambar, dan Makam Tuan Syekh Badan Batu.
Sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum mengenal Kota Barus karena minimnya informasi mengenai kota tua ini. Namun, kini Barus mulai menjadi salah satu tujuan wisata religi yang populer di Sumatera Utara. Bagi yang ingin mengetahui lebih banyak tentang sejarah dan peninggalan Islam di Indonesia, tidak ada salahnya untuk mengunjungi Kota Barus dan mengeksplorasi pesonanya.
Kesimpulannya, Kota Barus adalah kota tua yang terletak di pesisir Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, dan menjadi gerbang masuknya Islam ke Indonesia sebelum penyebaran agama oleh Wali Songo di Jawa pada abad ke-14. Barus memiliki komunitas Muslim sejak abad ke-7 Masehi dan menjadi pusat perdagangan yang ramai, terutama dalam perdagangan rempah-rempah dan kapur barus. Selain memiliki nilai sejarah yang penting, Barus juga menyimpan banyak peninggalan dan benda-benda kuno bersejarah. Kini, Barus menjadi salah satu tujuan wisata religi yang populer di Sumatera Utara.