Pasar Bubrah di Gunung Merapi: Lokasi Kerajaan Gaib yang Diselimuti Misteri
Sudah pernah dengar tentang Pasar Bubrah di Gunung Merapi? Bagi kalangan pendaki gunung, lokasi ini sudah menjadi legenda tersendiri. Diselimuti oleh aura mistis yang kental, Pasar Bubrah di Gunung Merapi bahkan pernah disebut sebagai lokasi kerajaan gaib. Apakah kamu juga penasaran dengan sejarah dan legenda di balik Pasar Bubrah di Gunung Merapi?
Meski disebut sebagai "pasar", bukan berarti Pasar Bubrah di Gunung Merapi bekas atau masih jadi lokasi tempat jual beli secara harfiah. Nama "pasar" disandang oleh lokasi ini karena legenda yang menyebut bahwa Pasar Bubrah adalah tempat para jin bertransaksi. Legenda tentang Pasar Bubrah di Gunung Merapi yang menakutkan ini turun temurun dan menjadi perbincangan banyak orang, termasuk di kalangan para pendaki.
Pada umumnya, lereng gunung terlihat subur dan dipenuhi tanaman-tanaman hijau serta vegetasi khas dataran tinggi. Namun, Pasar Bubrah di Gunung Merapi justru tampak tandus dan gersang, penuh dengan pasir, kerikil, serta bebatuan. Hal tersebut dikarenakan Pasar Bubrah adalah lokasi sisa-sisa letusan Gunung Merapi yang terjadi sekitar 2.000 tahun yang lalu.
Baca juga: Gunung Merapi: Menyimpan Mitos Mistis dan Sejarah di Kehidupan Masyarakat
Menurut legenda, Pasar Bubrah di Gunung Merapi adalah lokasi kerajaan gaib yang penuh dengan hawa mistis. Bahkan, ada yang menyebut bahwa beberapa pendaki pernah mendengar suara bising layaknya pasar tradisional saat tengah memasuki Pasar Bubrah. Jika mendengar suara transaksi layaknya pasar, sudah menjadi tradisi di kalangan pendaki untuk melemparkan uang koin ke tanah. Setelah melempar uang koin, pendaki dianjurkan untuk memungut batu kerikil yang ada di sekitarnya layaknya usai membeli.
Fenomena Pasar Bubrah di Gunung Merapi juga menjadi perhatian tersendiri bagi para peneliti karena lokasinya yang terlihat kontras dari lereng-lereng gunung pada umumnya. Jadi, apakah kamu tertarik untuk mengunjungi Pasar Bubrah di Gunung Merapi dan merasakan aura mistis di dalamnya? Ayo, simak informasi selengkapnya tentang Pasar Bubrah di Gunung Merapi dan siapa tahu kamu bisa menjadi salah satu dari sedikit orang yang berhasil merasakan kehadirannya secara langsung.
Namun, meskipun Pasar Bubrah di Gunung Merapi terlihat tidak ramah dan tidak ramah bagi kehidupan, namun lokasi ini memiliki keindahan yang unik. Pemandangan di sekitar Pasar Bubrah di Gunung Merapi sangat mempesona dengan lanskap gunung yang hijau dan sungai-sungai kecil yang mengalir di bawahnya.
Selain itu, di sekitar Pasar Bubrah di Gunung Merapi juga terdapat beberapa tempat yang bisa dikunjungi oleh para pendaki, seperti Makam Mbah Marijan yang terletak di ketinggian 1.700 mdpl.
Makam ini menjadi tempat ziarah bagi para pendaki yang ingin mendapatkan keselamatan dan keberuntungan sebelum mendaki Gunung Merapi. Selain itu, di sekitar Pasar Bubrah di Gunung Merapi juga terdapat beberapa gua yang dapat dijelajahi, seperti Gua Jaran dan Gua Cerme.
Pasar Bubrah di Gunung Merapi juga merupakan salah satu lokasi yang sangat penting bagi masyarakat sekitar Gunung Merapi. Beberapa ritual adat yang dilakukan oleh masyarakat sekitar, seperti upacara Grebeg Gunung yang dilakukan setiap tahunnya, diadakan di lokasi ini.
Dalam upacara Grebeg Gunung, masyarakat sekitar mengambil hasil bumi dan membawanya ke Pasar Bubrah di Gunung Merapi sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Penguasa Gunung Merapi. Selain itu, di Pasar Bubrah juga terdapat beberapa warung makan dan penjual oleh-oleh yang menjajakan makanan khas daerah sekitar Gunung Merapi, seperti bakpia dan keripik tempe.
Baca juga: Mengenang Kuncen Gunung Merapi yang Legendaris
Mengunjungi Pasar Bubrah di Gunung Merapi memang memerlukan ketangkasan dan kehati-hatian, namun pengalaman yang didapat sangatlah unik dan tak terlupakan. Lokasi ini menyimpan legenda serta misteri yang sangat menarik untuk dijelajahi dan diungkap, serta keindahan alam yang memukau untuk dinikmati.
Jadi, apakah kamu siap untuk mendaki ke Pasar Bubrah di Gunung Merapi dan merasakan pengalaman yang tak terlupakan?