Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bandung Kota Lautan Api: Sejarah dan Alasan Julukan yang Melekat

Bandung Kota Lautan Api: Sejarah dan Alasan Julukan yang Melekat

Bandung, kota besar di Jawa Barat, Indonesia, dikenal sebagai Kota Lautan Api karena peristiwa tragis yang terjadi pada masa lalu. Serangan besar-besaran Belanda pada tahun 1946 menyebabkan kota ini dihancurkan secara besar-besaran dan banyak korban jiwa. Meskipun telah pulih dari tragedi tersebut, julukan ini tetap melekat pada kota ini hingga saat ini. Mari kita pelajari lebih lanjut tentang sejarah dan alasan mengapa Bandung dikenal sebagai Kota Lautan Api.

Latar Belakang Bandung Menjadi Kota Lautan Api

Setelah Jepang mengambil alih kendali atas Indonesia selama Perang Dunia II, Bandung menjadi pusat ekonomi dan administrasi di Jawa Barat. Pada masa pendudukan Jepang, banyak infrastruktur baru yang dibangun di Bandung, termasuk gedung-gedung pemerintah, rumah sakit, dan jalan raya.

Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya dari penjajahan Belanda. Namun, Belanda tidak mengakui kemerdekaan Indonesia dan terus berusaha untuk merebut kembali kendali atas negara tersebut.

Pada 24 Maret 1946, Belanda meluncurkan serangan besar-besaran di Bandung, yang bertujuan untuk merebut kembali kendali atas kota tersebut. Serangan ini dipimpin oleh General Simon Spoor, dan melibatkan sekitar 25.000 pasukan Belanda. Serangan ini disebut sebagai "Operatie Product" oleh Belanda.

Serangan Belanda menyebabkan kerusakan infrastruktur yang signifikan di Bandung, termasuk jalan-jalan, jembatan, dan bangunan pemerintah. Lebih dari 2000 orang tewas dalam serangan tersebut, dan lebih dari 16.000 orang kehilangan tempat tinggal mereka.

Setelah serangan Belanda, masyarakat Indonesia merespons dengan protes dan tindakan kekerasan terhadap bangsa Belanda. Mereka melakukan pemboman dan penyerangan terhadap bangunan-bangunan Belanda di seluruh Indonesia, dan kekerasan ini berlangsung selama beberapa bulan.

 Baca juga: Asal Usul Jakarta: Mengenal Jejak Sejarah Ibu Kota Indonesia

Sejarah Kota Lautan Api

Pada tanggal 24 Maret 1946, tentara Belanda melancarkan serangan besar-besaran terhadap kota Bandung. Tujuan mereka adalah untuk menghancurkan basis dan pasukan Indonesia yang berada di kota tersebut. Serangan Belanda dimulai dari udara dan diikuti oleh serangan darat yang sangat dahsyat. Tentara Indonesia yang tergabung dalam Brigade 5, 12, dan 13 berusaha mempertahankan kota dengan sumber daya yang terbatas.

Pertempuran berlangsung selama empat hari, di mana kota Bandung menjadi saksi dari pertempuran yang sangat sengit dan penuh kekerasan. Selama empat hari pertempuran, Bandung dihancurkan secara besar-besaran dan banyak bangunan dan infrastruktur yang rusak. Api menyala di mana-mana, yang menyebabkan kota ini dijuluki sebagai "Kota Lautan Api". Banyak korban tewas dan luka-luka dari kedua belah pihak.

Baca juga: Misteri Nama Panjalu: Asal Usul dan Makna yang Mengundang Tanda Tanya

Alasan Kota Lautan Api

Julukan "Kota Lautan Api" bagi Bandung sebenarnya diambil dari lirik lagu yang dinyanyikan oleh musisi Indonesia bernama A. Riyanto. Lagu tersebut menceritakan tentang peristiwa tragis yang terjadi di Bandung selama serangan Belanda pada tahun 1946. Lagu ini kemudian menjadi sangat populer dan kini dianggap sebagai lagu wajib untuk dinyanyikan pada acara peringatan hari kemerdekaan Indonesia.

Alasan mengapa Bandung dijuluki sebagai Kota Lautan Api adalah karena peristiwa tragis pada masa lampau tersebut yang menyebabkan banyak korban jiwa dan hancurnya kota ini secara besar-besaran. Meskipun Bandung telah pulih dari tragedi tersebut dan menjadi salah satu kota paling berkembang di Indonesia, julukan "Kota Lautan Api" tetap melekat hingga saat ini.

Baca juga: Rahasia dan Mitos Tersembunyi di Balik Gunung Krakatau

Tokoh yang Terlibat dalam Peristiwa Tragis Bandung Kota Lautan Api

Peristiwa tragis Bandung Kota Lautan Api pada tahun 1946 masih terus dikenang hingga saat ini. Serangan besar-besaran oleh Belanda menyebabkan banyak korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang signifikan. Banyak tokoh terlibat dalam peristiwa tersebut, baik dari pihak Indonesia maupun Belanda. Mari kita lihat lebih dekat tentang tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa Bandung Kota Lautan Api.

  1. Sutan Sjahrir

Sutan Sjahrir adalah seorang pemimpin Indonesia yang terlibat dalam peristiwa Bandung Kota Lautan Api. Ia menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia dari 1945 hingga 1947. Setelah serangan Belanda di Bandung pada tahun 1946, Sjahrir berada di kota tersebut untuk membantu mengevakuasi penduduk yang terkena dampak serangan.

  1. Dr. Muhammad Hatta

Dr. Muhammad Hatta adalah tokoh nasional Indonesia yang juga terlibat dalam peristiwa Bandung Kota Lautan Api. Ia merupakan Wakil Presiden Indonesia pada saat itu dan membantu dalam upaya pemulihan setelah serangan Belanda di kota Bandung. Dr. Hatta berbicara di hadapan para korban dan mendorong semangat untuk membangun kembali kota yang tercinta ini.

  1. General Simon Spoor

General Simon Spoor adalah komandan militer Belanda yang memimpin serangan besar-besaran di Bandung pada tahun 1946. Spoor adalah tokoh kontroversial dalam sejarah Belanda karena penggunaan kekerasan terhadap rakyat Indonesia selama masa pendudukan Belanda.

  1. Kolonel L. H. Van Oyen

Kolonel L. H. Van Oyen adalah perwira Belanda yang bertanggung jawab atas operasi militer di Bandung. Dia memimpin serangan dan bertanggung jawab atas penghancuran kota Bandung secara besar-besaran. Setelah perang, Van Oyen diadili dan dijatuhi hukuman penjara selama 15 tahun karena kejahatan perang.

  1. A. Riyanto

A. Riyanto adalah seorang musisi Indonesia yang menciptakan lagu populer yang berjudul "Bandung Lautan Api". Lagu tersebut menceritakan tentang peristiwa tragis yang terjadi di Bandung selama serangan Belanda pada tahun 1946. Lagu ini kemudian menjadi sangat populer dan kini dianggap sebagai lagu wajib untuk dinyanyikan pada acara peringatan hari kemerdekaan Indonesia.