Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mitos Sanghyang Braja Dharma penguasa Gunung Galunggung

Gunung Galunggung masih kental dengan cerita legenda dan mistisnya, gunung yang terletak di kabupaten Tasikmalaya ini memiliki ketinggian 2.168 meter di atas permukaan laut. Gunung yang pernah meletus pada tanggal 31 Januari 1984 ini mempunyai sebuah cerita yang tertulis di Prasasti Geger Hanjuang.

Sanghyang Braja Dharma penguasa Gunung Galunggung
Gunung Galunggung

Pada zaman dahulu Galunggung adalah sebuah kabuyutan yang sangat di muliakan karena tempat itu merupakan tempat kegiatan keagamaan, tempat belajar murid-murid memperdalam keagamaan, serta mendoakan keselamatan dan kesejahteraan raja dan rakyatnya pada masa kebudayaan Hindu.

Kabuyutan Galunggung di pimpin oleh seorang resi guru atau batara, begitu pentingnya Kabuyutan Galunggung bagi Kerajaan Sunda, sehingga pada waktu itu setiap pengangkatan raja harus melalui persetujuan dari kabuyutan Galunggung.

Menurut Ustad Hakim Bawazier dalam chanel youtubenya, Gunung Galunggung di pimpin oleh salah satu dari 9 Sang Hyang yang ada di Pulau Jawa. Sanghyang itu bernama Braja Dharma yang mempunyai kekuatan petir. Kerajaan gaib Sanghyang Braja Dharma terletak di puncak Gunung Galunggung.

Sang Hyang Braja Dharma di tugaskan untuk menjaga kemanan dan ketentraman Pulau Jawa bagian barat, dia juga pernah bertarung dengan Pangeran Lodaya ketika Lodaya masuk Islam dan pengusiran kerajaan harimau di Gunung Patuha.

Ki Jarot (Rahyang Jaya Dharma) di asuh saat masih kecil dan berguru pada Braja Dharma. Kuncung Putih juga menikahi cucunya Batari Ayuditya anak dari Aji Dharma, namun sayang istinya Rahyang Jaya Dharma meninggal ketika terjadi Perang Bubat antara Kerajaan Galuh dan Kerajaan Majapahit.

Baca Juga