Mitos Dewi Lanjar, Laki-laki atau Perempuan penguasa Pantai Utara
Cerita ini di bersumber dari chanel youtube Hakim Bawazier untuk lebih jelasnya silakan anda kunjungi youtube tersebut. Dewi Lanjar atau dengan nama asli Ragyan Mahesworo Condro Mowo adalah penguasa pantai utara Pulau Jawa, dia adalah anak angkat dari Sanghyang Baruna (Penguasa Pantai Selatan Jawa). Dia menjadi adik angkat Nyi Blorong (Maheswari Sasandoro ing Gayatri).
Pantai Utara Pulau Jawa |
Dalam video tersebut, Rahyang Jaya Wisesa menceritakan pengalaman dirinya ketika masih muda yang mempunyai sifat pemarah. Pada waktu itu, Jaya Wisesa pergi dari Gunung Raung mengembara untuk mencari makhluk sakti yang bisa diajak perang tanding (adu kesaktian).
Pada saat itu dia ingin mempunyai guru yang sakti mandraguna, kemudian dia pergi ke Gunung Tengger (Gunung Bromo) tempat yang sangat indah dan cocok untuk melakukan semedi (bertapa) meminta petunjuk dari Sang Hyang Widhi.
Baca juga : Rahyang Jaya Wiseso penunggu Alas Purwo
Ketika sedang bertapa, tiba-tiba ada satu makhluk yang memiliki perawakan indah dan cantik mencoba menggoda Rahyang Jaya Wisesa yang sedang bertapa dia adalah Dewi Aswuni, gangguan itu cukup lama dan terus menerus di lakukan. Setelah itu datang lagi makhluk dengan berpakaian serba hitam mirip seperti Resi, Makhluk itu langsung masuk dan mengikat wanita tersebut hingga tidak berdaya, mendengar keributan tersebut Rahyang Jaya Wisesa terbangun dari pertapaannya.
Resi itu meminta maaf kepada Wisesa karena anaknya telah mencoba mengganggu pertapaannya, Resi itu berjanji akan memberikan hukuman kepada anaknya tersebut. Melihat keadaan tersebut Jaya Wisesa tidak tega dan meminta kepada Resi untuk melepaskannya, kemudian Resi itu bertanya, kenapa anda bisa ada disini? Jaya Wisesa menjawab dia sedang bertapa ingin mendapatkan guru yang sakti agar dapat menambah ilmu kanuragannya. Resi itu berkata, saya bisa melepaskannya asalkan anda mau menikahi anaknya atau melakukan perang tanding.
Ilmu Resi itu sangat tinggi membuat Jaya Wisesa kewalahan menghadapinya dan mengakui kekalahannya pasrah apa yang di inginkan Resi tersebut. Jaya Wisesa kemudian menjadi murid dari Resi tersebut dan bersedia menikah dengan anaknya.
Menjelang hari pernikahan, semua rakyat yang ada di Gunung Tengger di kumpulkan, tetapi tidak di sangka ternyata adanya penyusup dari Kerajaan Pantai Selatan, kabar itu terdengar sampai Maheswari (Blorong) kemudian dia memerintahkan adiknya Mahesworo (Lanjar) untuk menculik Dewi Aswuni.
Jaya Wisesa kebingungan, kemudian di bertanya kepada bapaknya Asta Dewa memohon petunjuk, Asta Dewa menyuruh Jaya Wisesa untuk menemui Nyi Blorong, setelah sampai ke tempat Blorong, Jaya Wisesa menanyakan keberadaan Dewi Aswuni, namun Blorong meminta syarat akan memberi tau keberadaannya asalkan Jaya Wisesa mau menikah dengannya.
Baca juga : Mitos siapa sebenarnya Badarawuhi
Mendengar perkataan tersebut membuat Rahyang Joyo Wiseso pergi untuk mencari sendiri keberadaan Dewi Aswuni,nnamun Blorong melunak dan memberitahu bahwa Dewi Aswuni ada di salah satu tempat yaitu di Gunung Rogo Mulyo. Setelah sampai di gunung tersebut Rahyang Jaya Wisesa melihat Dewi Aswuni yang di jaga ketat oleh Mahesworo (Lanjar) seketika dia menjadi marah dan bertempur dengan Mahesworo, pertempuran begitu sengit hingga akhirnya Jaya Wisesa sedikit lagi akan membunuh Condro Mowo, namun Maheswari berkata "Jangan, jangan di bunuh, biar aku sendiri yang membunuhnya", Blorong kemudian mencabut pusakanya dan langsung menancapkan di dada Mahesworo. Mahesworo yang mempunyai pusaka di lemparkan ke dadanya Dewi Aswuni hingga meninggal.Kejadian tersebut membuat Rahyang Jaya Wisesa terpukul dan segera membawa Dewi Aswuni ke Gunung Tengger sehingga dia lupa tidak memastikan kematian Ragyan Mahesworo Condro Mowo.
Setelah kejadian tersebut, Blorong melakukan siasat untuk merubah Mahesworo menjadi wanita dengan nama Dewi Lanjar sang penguasa Pantai Utara demi menjaga keselamatannya agar Jaya Wiseso tidak akan membunuhnya. Namun penyamaran tersebut terbongkar setelah Pangeran Lodaya memberi tahu bahwa Mahesworo belum mati yang membuat Jaya Wiseso meluapkan amarahnya.
Itulah cerita asal-usul kenapa Dewi Lanjar (Ragyan Mahesworo Condro Mowo) berubah dari laki-laki menjadi perempuan.
NB : Cerita ini hanya mitos, tidak di benarkan untuk kebenaranya.