Rahyang Jaya Dharma (Kuncung Putih) Makhluk Gaib pendamping Prabu Siiwangi
Kuncung Putih setelah menjadi pengawal keamanan dan ketentraman kerajaan Pajajaran, kemudia Resi Kuncung Putih dan Prabu Siliwangi selalu bersama-sama menumpas kejahatan yang ada di tanah pasundan sehingga terkenal menjadi raja arif dan bijaksana di Jawa Barat. Rahyang Jaya Dharma selalu memberikan nasihat serta wejangan kepada sang Prabu untuk selalu melindungi dan mengayomi rakyat kerajaan Pajajaran.
Anaknya yang bernama Raden Surawisesa dari Ratu Gendring Manik mulai beranjak dewasa yang kelak akan menggantikannya menjadi Raja Pajajaran. Prabu Siliwangi adalah raja yang berhasil menyatukan 2 kerajaan besar di Jawa Barat yaitu Kerajaan Sunda Pakuan dan Kerajaan Galuh dengan mendapat gelar Sri Baduga Maharaja.Raden Surawisesa mulai dewasa sehingga Prabu Siliwangi menyerahkan mahkota kerajaan kepada anaknya Raden Surawisesa, kemudian ia meninggalkan istana untuk menghabiskan masa tuanya dengan bersemedi di Gunung Salak untuk mendekatkan diri kepada yang maha kuasa.
Setelah di tinggal Prabu Siliwangi, Raden Surawisesa memimpin Kerajaan Pajajaran dengan semena-mena, menindas rakyatnya untuk selalu membayar upeti kepada Kerajaan Pajajaran walaupun gagal musim panen karena musim kemarau/ paceklik. Sifat seperti itu tidak di sukai oleh Rahyang Jaya Dharma sehingga dia masih tetap mengikuti Prabu yang sedang bertapa di puncak gunung.
Ketika agama Islam mulai masuk di Jawa Barat, dari kalangan kerajaan telah lama istrinya Ratu Subanglarang beserta tiga anaknya Raden Walangsungsang, Nyai Rarasantang dan Raden Kiansantang (Kiansancang) karena murid dari Syeh Quro di Karawang.
Baca juga : Kisah percintaan Kuncung Putih dengan Batari Ayuditya di Sendang Gelis Kahuripan
Singkat cerita menurut legenda yang beredar di masyarakat karena Prabu Siliwangi belum beragama Islam, sehingga Raden Kiansantang mencari ayahnya untuk di ajak memeluk agama Islam, karena Prabu Siliwangi teguh dengan keyakinan kepercayaanya dan tidak ingin melakukan pertempuran dengan anaknya, sehingga prabu melakukan moksa di Hutan Sancang.
Sebelum Prabu Siliwangi pergi dia berpesan kepada Rahyang Jaya Dharma untuk selalu menjaga Keris Naga Runting yang terkenal kesaktiannya supaya tidak jatuh ke tangan orang jahat. Kuncung Putih selalu berada di hutan Halimun di Gunung Salak untuk menjaga amanat yang Prabu Siliwangi katkan untuk selalu menjaga Keris Naga Runting yang asli.
Teringat nasihat gurunya Sanghyang Braja Dharma di Gunung Galunggung, untuk selalu menjaga keamanan dan ketentraman Jawa Barat, Kuncung Putih teringat dengan anak Prabu Siliwangi yang bernama Raden Kiansantang yang juga mempunyai sifat seperti bapaknya, sifat itu sudah terlihat ketika Raden Kiansantang masih kecil.