Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Sosok Kuncung Putih Jin Pendamping Prabu Siliwangi yang Melegenda

Rahyang Jaya dharma atau lebih di kenal Kuncung Putih adalah sesosok makhluk gaib dari bangsa jin yang selalu mendampingi kemanapun Prabu Siliwangi pergi. 

Dikisahkan menurut legenda dia adalah anak dari Asta Dewa dan Nyi Roro Kidul penguasa pantai selatan bagian barat. Sanghyang Asta Dewa adalah ketua atau penguasa dari sembilan sahyang yang ada di Pulau Jawa.

Ketika lahir Kuncung Putih mempunyai saudara kembar yaitu yang di sebut Dewi Nawang Wulan yang saat ini keberadaanya di pantai selatan Pulau Jawa. 

Setelah lahir Kuncung Putih di bawa ayahnya Asta Dewa karena takut di bunuh oleh ayah tirinya yang bernama Sanghyang Baruna jin penguasa Pantai Selatan. 

Asta Dewa membawa Kuncung Putih untuk dirawat oleh kakak tirinya yaitu Eyang Lawu (Joyo Menggolo) yang berada di Gunung Lawu.

Baca juga : Sepenggal kisah Hasim Bahadur jin dari Laut Merah 

                   Kisah Kuncung Putih dengan Batari Ayuditya di Sendang Gelis Kahuripan

Ketika beranjak dewasa, atas perintah ayahnya Kuncung Putih pergi ke Gunung Galunggung untuk menimba ilmu disana, disana dia dilatih oleh pamannya yang bernama Sanghyang Braja Dharma.

 Kuncung Putih belajar ilmu kanuragan dengan sungguh-sungguh. Tak terasa waktu cepat berlalu hingga saatnya Kuncung Putih untuk menerima tugas dari gurunya untuk menjaga keamanan dan ketentraman kerajaan yang ada di Jawa Barat.

Rahyang Jaya Dharma di tugaskan untuk mendampingi raja-raja di Jawa Barat yang mempunyai sifat tidak angkuh, tidak sombong dan welas asih kepada rakyatnya. Raja pertama yang dia ikuti adalah Prabu Linggabuana (Linggawangi) dari Kerajaan Galuh. 

Setelah Prabu Linggabuana meninggal akibat perselisihan dengan Mahapatih Gajah Mada dari  kerajaan Majapahit di Pesanggrahan Bubat yang kemudian di sebut Perang Bubat. 

Kuncung Putih ketika itu merasa sedih karena tidak ikut dalam peperangan yang menewaskan Raja Galuh. Ketika itu Sanghyang Braja Dharma menyuruhny menjaga kerajaan dan tidak boleh ikut dalam perjalanan menuju Kerajaan Majapahit karena hanya akan melakukan pernikahan dengan Raja Majapahit yaitu Raja Hayam Wuruk.

Dalam perjalanan menuju Kerajaan Majapahit, rombongan Kerajaan Galuh di hadang oleh pasukan Majapahit yang di pimpin oleh Patih Gajah Mada, karena pertarungan yang tidak seimbang membuat semua rombongan Kerajaan Galuh mati dengan cepat.

Perasaan yang berkecamuk dalam dirinya akibat meninggalnya Prabu Linggawangi, karena bersalah dia tidak ikut dalam rombongan. Setelah Prabu Linggawangi meninggal, dia kemudian pergi berkelana untuk melakukan pertapaan untuk menenangkan dirinya hingga akhirnya tiba di Curug Sawer, Majalengka. 

Ketika sedang melakukan pertapaan di curug, dia bertemu dengan Prabu Wagra Sailang atau lebih di kenal dengan nama Maung bodas yang merasa daerahnya terganggu dengan kedatangan Kuncung Putih. 

Pertempuran antara Prabu Wagra Sailang dan Kuncung Putih tidak bisa di elakan hingga akhirnya Maung Bodas mengakui kekalahannya dan bersedia mengikuti Kuncung Putih. 

Waktu yang cepat berlalu hingga akhirnya mendengar kabar kerajaan di Jawa Barat ada seorang raja mempunyai sifat arif dan bijaksana, dia adalah Sri Baduga Maharaja atau dikenal dengan nama Prabu Siliwangi dari kerajaan Pajajaran. 

Setelah melakukan penelusuran keturunan ternyata Prabu Siliwangi masih keturunan dari Prabu Linggabuana dari raja Galuh pada masa itu. 

Baca juga : Misteri kematian Prabu Siliwangi

Kemudian Kuncung Putih menangtang Prabu Siliwangi untuk berduel, Pertarungan yang dahsyat terjadi karena dua-duanya mempunyai ilmu kanuragan yang sangat tinggi, hingga akhirnya Kuncung Putih bersedia untuk mengikuti Prabu Siliwangi untuk menjaga ketentraman dan keamanan kerajaan Pajajaran.

Selanjutnya