Hasyim Bahadur, Jin Islam Utusan Kerajaan Laut Merah di Pulau Jawa yang Lagi Viral
Hasyim bahadur itu merupakan salah satu utusan perwakilan kerajaan laut merah di tanah Jawa, dia ditugaskan menenyebarkan agama Islam di Pulau Jawa yang diawali dari abad ke-9.
Sosok Hasim Bahadur sebenarnya berkaitan dengan sejarah umat Islam, masuknya Agama Islam di Pulau Jawa yang dibawa kaum muslim yang berasal dari India melalui perdagangan.Ketika memasuki sekitar Abad 11, Sanghyang Baruna sesosok jin penguasa Pantai Selatan melakukan perluasan wilayah atau berekpansi dan memerintahkan kepada Nyi Roro Kidul untuk membuka perluasan dari tanah Jawa menuju Pesisir Selatan atau pesisir barat Pulau Sumatera.
Saat itu posisi kekuasaan kerajaan laut merah itu sudah masuk ke wilayah Aceh, pada waktu itu banyaknya kaum muslimin di Aceh menyeberang ke Padang yang dibawa oleh kaum Pagaruyung.
Kaum Pagaruyung pada waktu itu yang memang muslim dan mencoba menyiarkan Islam di tanah Sumatera, dan ini secara peta politik sangat merugikan ketika pengaruh Selatan ini mencapai Aceh.
Jika Sanghyang Baruna bisa menguasi pantai barat Aceh atau tembus ujung aceh, maka pengaruh kerajaan Laut Merah tidak bisa menyiarkan atau masuk ke Asia, sehingga jalur penyebarannya menjadi terputus.
Karena hal itu kerajaan Laut Merah harus mengadakan pertempuran untuk menghalau penyebaran atau pengaruh dari kerajaan Pantai Selatan di Pulau Jawa.
Baca juga : Mitos 9 Sanghyang di tanah Jawa
Pertempuran itu terjadi di Laut Bengkulu dengan panglima yang di utus Laut Merah bernama Hasyim Bahadur. Saat itu pasukan Laut Merah belum sampai di tanah Sunda Pulau Jawa.
Bertempurlah antara pasukan Nyi Roro Kidul dengan tentara Laut Merah yang di pimpin oleh Hasyim Bahadur. Saat itu Hasyim bahadur mempunyai kesempatan untuk membunuh Nyi Roro kidul, sayangnya Nyi Roro Kidul dapat di selamatkan oleh Sanghyang Baruna, membuat pasukan kerajaan Pantai Selatan mundur.
Setelah kejadian itu, Hasyim Bahadur mengutus salah satu muridnya untuk menancapkan bendera atau tanda di Gunung Krakatau untuk memata-matai pergerakan dari kerajaan Pantai Selatan.
Ketika abad ke 12 terjadilah peperangan besar yang bertempat di Gunung Krakatau, pertempuran itu membuat pasukan dari kerajaan Laut Merah kocar-kacir.
Serangan dari kerajaan Selatan begitu kuat sehingga Raja di Gunung Krakatau dapat di tangkap, dan semua perlengkapan atau simbol kerajaan Laut Merah juga ikut di sita.
Perang tersebut membuat Hasyim Bahadur harus turun tangan, sehingga terjadi lagi peperangan besar di selatan Pulau Jawa hingga memasuki daerah Pangandaran.
Perang yang dahsyat itu membuat sanghyang Baruna atau raja dari kerajaan Pantai Selatan kewalahan hingga mundur ke selatan Yogyakarta.
Pada waktu itu raja yang memimpin kerajaan Laut Merah bernama syeh Yusuf, memerintahkan pasukannya untuk mundur, karena kedatangan kerajaan Laut Merah di pulau Jawa bukan untuk menguasai tetapi hanya memberikan teguran kepada pihak kerajaan Selatan.
Baca juga : Mengenal sosok Kuncung Putih jin pendamping Prabu Siliwangi
Setelah terjadi perang besar, Syeh Yusuf memberikan tugas kepada Hasyim Bahadur untuk mendirikan kerajaan kecil di Ujung Kulon, kerajaan itu di beri nama kerajaan Seribu Mesjid hingga saat ini.
Setelah kurang lebih 800 tahun, kerajaan Laut Merah mendapatkan informasi bahwa raja Gunung Krakatau ditawan di daerah Sunda beserta simbol kerajaan.
Kemudian di adakan rapat dari semua jin Islam raja atau penguasa Gunung yang berada di Pulau Jawa, hanya di hadiri sosok 42 jin, karena belum semua gunung penguasanya beragama Islam contohnya Gunung Semeru, Gunung Bromo dan Gunung Kawi.
Hasil rapat memutuskan bahwa Eyang Sapu Jagat penguasa Gunung Merapi menjadi pemimpin pembebasan tersebut. Penyerangan pun dilakukan hingga berhasil membebaskan raja Gunung Krakatau dan membawa simbol-simbol kerajaan Laut Merah.
Demikian sepenggal cerita dari Hasyim Bahadur, cerita ini di ambil dari chanel M. Hakim Bawazier silakan tonton lengkapnya di chanel tersebut.